Jembatan Informasi

Post AD

468x60
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Blog Archive

Archives

Find Us On Facebook

Advertisement

Slider

Featured Video

Featured Video

Sponsor

7

Video Of Day

BTricks

Jurnalistik Online

BThemes

Recent Posts

Popular Posts

Jumat, 11 November 2016

Sri Mulyani: Suka Tidak Suka Trump, Amerika Penting Bagi RI

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencermati pandangan kebijakan perdagangan internasional Donald Trump, pemenang Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45.

Dalam kampanyenya, pengusaha properti tersebut mengatakan bakal lebih memproteksi negaranya dari serbuan produk impor dari negara lain. Hal itu tercermin pada keinginannya untuk merenegosiasi sejumlah perjanjian dagang AS dengan para mitranya.

Selain itu, Trump juga ingin menaikkan tarif impor barang dari China sebesar 45 persen dan Meksiko sebesar 35 persen, jika terpilih jadi presiden.

“Suka atau tidak suka, Amerika merupakan pasar terbesar dunia,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan, Kamis (10/11).

Menurut Sri Mulyani, kebijakan perdagangan dan investasi antara AS dan China, secara umum akan berpengaruh ke dunia, termasuk Indonesia.

Mengutip data Kementerian Perdagangan AS, China merupakan negara yang paling rajin menjual barangnya ke AS. Tahun lalu, nilai impor negara tirai bambu ke AS mencapai US$482 miliar atau naik 3,2 persen dari tahun 2014.

Selain itu, China merupakan negara tujuan ekspor ketiga terbesar bagi AS. Tahun lalu, ekspor AS ke China mencapai $116 miliar, meski 6,1 persen lebih rendah dari tahun sebelumnya.

“Kami akan melihat itu sebagai sesuatu yang harus dipantau, bagaimana pengaruhnya secara langsung ataupun tidak langsung,” jelasnya.

Sementara bagi Indonesia, AS dan China merupakan mitra dagang terbesar negara ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tahun lalu ekspor non migas Indonesia ke AS mencapai US$15,31 miliar atau 11,62 persen dari total ekspor non migas. Sementara, nilai ekspor ke China mencapai US$13,26 miliar (10,07 persen).

Suku Bunga The Fed

Selain itu, hubungan Trump dengan Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/ The Fed) juga menjadi perhatian mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini. Terutama, hal yang berkaitan dengan rencana kenaikan suku bunga acuan The Fed.

Trump, dalam retorika politiknya, sempat menyinggung bahwa The Fed seharusnya segera menaikkan suku bunga acuannya. Upaya menahan suku bunga AS dituding Trump sebagai keputusan politis Presiden Barrack Obama.

“Bagaimanapun juga posisi dari kebijakan The Fed tidak hanya mempengaruhi Amerika tetapi juga mempengaruhi seluruh dunia,” ujar Sri Mulyani.

“Kondisi ini akan kita pantau sehingga kita akan membuat berbagai macam opsi agar Indonesia tidak tergantung atau rawan terhadap perkembangan situasi yang ada di dalam pasar, terutama di AS yang akan berimbas ke pasar di Eropa maupun Asia yang lain,” tambahnya.

Source : http://www.cnnindonesia.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top