Sebagaimana diungkapkan oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa bahwa Abdurrachman Wahid atau Gus Dur, Soeharto, As'ad Syamsul Arifin, dan
Abdurrahman Baswedan merupakan 4 nama yang lolos secara administrasi dalam pengusulan pemberian gelar pahlawan nasional namun hanya As'ad yang diberikan gelar tahun ini.
Khofifah memastikan, Presiden kedua RI, Soeharto, maupun Presiden
keempat RI, Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gusdur kembali tak akan
mendapatkan gelar kehormatan ini.
"Bukan, bukan (Soeharto ataupun Gusdur)," ujar Politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu, Minggu, 6 November 2016. Padahal kedua tokoh tersebut sudah lama diusulkan ke Dewan Gelar
Tanda Jasa dan Kehormatan untuk menjadi pahlawan nasional, karena
dinilai banyak berjasa pada negeri.
Menanggapi keputusan ini, Ketua DPR Ade Komarudin memberikan pendapatnya. Secara diplomatis dia menyerahkan masalah ini kepada Dewan Gelar Tanda Jasa dan Kehormatan sebagai pihak yang berwenang. Namun, "Kalau aspirasi saya pribadi, inginnya apa sih susahnya (memberikan gelar)," kata Ade di gedung DPR, Jakarta, Rabu, 9 November 2016. Dia menilai Soeharto dan Gus Dur telah cukup berbakti pada negara, meski beragam polemik mengikuti sepak terjang mereka semasa menjadi pemimpin negeri. "Pahlawan yang sempurna tak ada. Tapi itu kewenangan dewan gelar, kita serahkan pada dewan gelar," ucapnya.
Source : http://fokus.news.viva.co.id
0 komentar:
Posting Komentar