Jembatan Informasi

Post AD

468x60
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Blog Archive

Archives

Find Us On Facebook

Advertisement

Slider

Featured Video

Featured Video

Sponsor

7

Video Of Day

BTricks

Jurnalistik Online

BThemes

Recent Posts

Popular Posts

Jumat, 11 November 2016

Saham dan Rupiah Tumbang, Sri Mulyani 'Pasang Teropong'

 Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beranggapan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi tadi, merupakan imbas dari kekhawatiran yang muncul pasca terjadi perubahan situasi politik di Amerika Serikat (AS).

"Sampai hari ini, kita melihat perkembangan rupiah bersama indeks harga saham dan surat berharga sangat dipengaruhi oleh sentimen yang terjadi secara regional maupun global karena perubahan atau perkembangan situasi politik di Amerika," ungkap Sri Mulyani di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (11/11).

Sri Mulyani meyakini, AS sebagai negara terbesar dari segi ekonomi membuat segala keputusan dan perubahan yang terjadi di AS, termasuk dari sisi politik, memberikan dampak yang luas ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

"Apapun yang dilakukan dan diputuskan di sana bahkan pernyataan sekalipun juga akan mempengaruhi," yakin Sri Mulyani.

Tak hanya pengaruh dari AS, Sri Mulyani menilai, ada pula sentimen negatif dari spekulasi yang dibuat pihak-pihak tertentu. Namun, untuk hal ini, dirinya memastikan, pemerintah akan segera menganalisa motif dibalik spekulasi tersebut.

Untuk itu, bendahara negara ini memastikan bahwa dirinya akan menyisir berbagai dampak dan hal-hal yang mempengaruhi fundamental ekonomi bangsa, termasuk berbagai rumor yang mempengaruhi kebijakan pemerintah.

Di samping itu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut akan terus mematangkan langkah untuk membuat pasar dalam negeri tergenjot sehingga turut memberikan sentimen positif bagi ekonomi Indonesia. Lebih dari itu, pasar dalam negeri yang bergairah akan memperkuat fondasi ekonomi.

Kemudian untuk rupiah, Sri Mulyani akan memperhatikan sisi permintaan dan penawaran rupiah. Misalnya, dari sisi permintaan untuk kebutuhan impor, Sri Mulyani akan melihat kebutuhan membayar utang dan seluruh eksposur utang.

"Tapi kita lihat tidak ada alasan untuk khawatir, maka tidak perlu khawatir," katanya.

Sementara itu, melihat proses perpindahan kekuasaan politik di AS, Sri Mulyani mengatakan belum melihat dampak besar sementara ini.

"Amerika kan masih proses transisi. Jadi, akan terus ada perkembangan baru," tutupnya.

Untuk diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 160,98 poin (2,95 persen) ke level 5.289 hingga sesi I hari ini dari penutupan perdagangan kemarin di level 5.450,30 karena spekulasi kenaikan suku bunga AS.

Sementara, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS amblas pada perdagangan hari ini dan sempat menyentuh Rp13.865 atau melemah hingga 5,55 persen dari Rp13.138 kemarin.

Source : http://www.cnnindonesia.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top