Jembatan Informasi

Post AD

468x60
Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Blog Archive

Archives

Find Us On Facebook

Advertisement

Slider

Featured Video

Featured Video

Sponsor

7

Video Of Day

BTricks

Jurnalistik Online

BThemes

Recent Posts

Popular Posts

Jumat, 11 November 2016

Presiden dukung pendirian sekolah penerbangan di Papua

 Staf Khusus Presiden sekaligus Ketua Lembaga Masyarakat Adat Provinsi Papua Lenis Kogoya (kiri) berbincang dengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)



Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung penuh dan akan meresmikan pendirian sekolah penerbangan atau sekolah pilot di Biak, Papua, sebagai bagian dari upaya pemberdayaan SDM di provinsi itu.

"Oktober pekan kedua, Presiden akan ke Papua. Agenda pertama sementara kunjungan dan meresmikan sekolah pilot di Biak," kata Staf Khusus Presiden Lenis Kogoya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

Lenis baru saja melaporkan situasi dan perkembangan terkini mengenai persoalan di Papua kepada Presiden Jokowi.

Pada kesempatan itu, Lenis menyampaikan kepada wartawan dukungan dan sambutan baik Presiden atas rencana dan realisasi pendirian sekolah pilot di Biak.

"Sekolah pilot ini merupakan milik adat yang dikelola secara swadaya dan dikelola oleh BUMA atau Badan Usaha Milik Adat," katanya.

Presiden kepada Lenis menyampaikan harapannya agar putra-putri Papua tidak sekadar menjadi penonton tetapi terjun langsung terutama dalam pembangunan dunia penerbangan di wilayahnya.

"Anak-anak Papua ikut terlibat membangun Papua dalam kerangka NKRI. Ini sekolah disiapkan untuk mendidik putra-putri Papua sekaligus mendidik agar Papua juga punya sekolah penerbangan," katanya.

Saat ini, sejumlah putra-putri Papua yang sudah diseleksi sedang menjalani pendidikan di Sekolah Penerbangan di Cirebon, Jawa Barat.

Menurut Lenis, kondisi geografis Papua yang didominasi pegunungan tinggi dan pantai menjadi lokasi yang baik bagi calon-calon penerbang untuk mengasah keterampilannya karena secara langsung menghadapi tantangan awan, angin, dan cuaca Papua yang penuh tantangan.

"Siswa-siswa sudah ada, sedang menjalani pendidikan di Cirebon, jumlahnya sekitar 30-an orang. Kalau sudah siap semua kita akan pindahkan ke Biak," katanya.

Ia menegaskan seluruh perangkat untuk beroperasinya sekolah tersebut telah siap termasuk dari sisi instruktur hingga fasilitas sembilan pesawat latih yang siap digunakan.


Source :  http://www.antaranews.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top